Menuju Kedung Kandang
Gunungkidul selalu menawarkan sisi-sisi indahnya. 13 Februari 2016 kami berencana mengunjugi Air Terjun Kedung Kandang di kawasan wisata Nglanggeran, Patuk. Tempatnya tidak jauh dari gunung Nglanggeran. Sekitar jam satu siang aku sudah di perjalanan. Aku melewati Berbah, kawasan lava bantal, terus ke timur hingga jalan Prambanan-Piyungan lalu berbelok ke selatan.

Iseng-iseng aku melewati jalan yang tak biasa, dari perempatan Desa Srimartani aku berbelok ke timur. Jalan ini merupakan jalan alternatif yang nantinya sampai di Ngoro-oro. Jalur ini sering disebut tanjakan petir, walaupun kurang tepat karena di Dusun Petir sendiri malah jalanan masih datar belum nanjak.

Jika kamu berboncengan mengendarai motor yang mempunyai gir rasio yang kecil (napas panjang) tidak disarankan lewat sini. Beberapa tanjakan di sini terlalu ekstrim sehingga mungkin yang bonceng harus turun karena motornya tidak kuat menanjak. Kemiringannya di beberapa lokasi lebih dari 30% dipadukan dengan kelokan sehingga tidak bisa mengambil ancang-ancang. Di salah satu tanjakan ekstrim yang berkelok dipasangi pagar dari ban oleh masyarakat, sepertinya untuk mencegah kendaraan yang dari atas kebablasan keluar dari jalan karena menurun dan berbelok tajam.

Hingga sampailah aku di Ngoro-oro, tempat ini cukup terkenal karena merupakan tempat didirikannya semua tower pemancar televisi yang melayani area DIY dan Solo Raya. Di satu desa ini terdapat paling tidak 16 tower televisi dan BTS. Bagi yang paham, cukup mudah untuk membedakan mana yang tower televisi, mana yang BTS jaringan seluler. Perbedaannya bisa dilihat dari bentuk antenanya yang memang berbeda.

Sejenak aku menikmati pemandangan luar biasa ini. Di arah timur nampaklah Gungung Nglanggeran yang di bawahnya terhampar sawah dengan terasering yang memukau. Sawah-sawah ini hanya menghijau di musim penghujan karena sumber airnya hanya mengalir di musim hujan.

Setelah beberapa jepretan akupun melanjutkan perjalanan ke timur. Sesampainya perempatan dusun Tawangsari akupun berbelok ke kanan mengikuti penunjuk arah Gunung Purba Nglanggeran. Setelah melewati pintu masuk Gunung Nglanggeran terus saja lalu mentok belok kiri sudah terlihat plang menuju Embung Nglanggeran dan Kedung Kandang. Ikuti jalan ke selatan sekitar 300 meter jalan menurun lalu menjumpai lapangan, setelah jembatan persis itulah jalan masuknya. Masuk ke kanan (barat) melalui jalan cor.


Sekitar 400 meter masuk dari jalan raya samapilah di tempat parkir. Tempat parkir ini dikelola oleh penduduk setempat. Dari sini jika kita ingin ke Kedung Kandang maka kita jalan ke selatan, sedangkan jika ingin ke nJurug Talang Purba maka mengikuti jalan setapak ke arah barat.
Kedung Kandang yang eksotis

Sekitar jam setengah 3 akupun mulai menapaki jalan menuju air terjun. Untuk menuju air terjunnya memang cukup membuat sehat, sekitar 1 kilometer trekking.


Selepas dari perkebunan penduduk pemandangan menakjubkan langsung terbentang di depan mata. Di sinilah puncak Ngekong. Setelah memuaskan diri mengamati pemandangan dari sini akupun beranjak turun mengikuti jalan setapak.

Dari kejauhan sudah nampak teman-teman yang lebih dulu datang sedang duduk-duduk di sebuah bungalow. Akupun say hi lalu menyalami mereka, sudah sekitar tiga bulan kami tak berjumpa. Setelah aku menyeka keringat dan ngobrol sebentar kamipun menuju ke lokasi air terjun Kedung Kandang yang yang tak jauh dari situ.

Air terjun Kedung Kandang membelah areal persawahan terasering membentuk pemandangan yang unik dan menarik. Batuan breksi andesit dari formasi gunung Purba Nglanggeran menjadi dasar dari air terjun bertingkat ini. Airnya mengalir secara musiman yaitu di musim penghujan saja. Airnya berasal dari sisi selatan Gunung Nglanggeran.




Berhubung lokasi ini cukup jauh dari parkiran, maka pengunjung disarankan untuk berada di Air Terjun hanya sampai jam 5 sore.



Kali ini memang sengaja kami mengunjungi air terjun, karena biasanya pada musim penghujan begini akan menunjukkan keelokannya secara maksimal.


Setelah puas berfoto dengan banyak gaya (walaupun sebenarnya belum puas), kamipun harus meninggalkan lokasi karena waktu sudah menunjukkan jam setengah lima. Jalan untuk kembali berbeda dengan jalan turun. Oleh plang penunjuk kita diarahkan untuk melewati sisi barat air terjun lalu mendaki. Dari jalur ini kita masih bisa menikmati pemandangan menakjubkan bebatuan dan persawahan.

Setelah melalui jalan setapak berkelok dan sebuah jembatan bambu kamipun sampai kembali di areal parkiran. Kamipun beristirahat duduk-duduk untuk melepas lelah.

Sekitar jam setengah enam kamipun beranjak pulang. Kali ini kami mampir makan di warung bakso di seputaran Sambipitu. Kamipun janjian esok hari akan menuju ke Embung Banjaroya untuk berburu sunrise. Nantikan cerita seru kami selanjutnya.
RUTE Menuju Lokasi Kedung Kandang
Kedung Kandang berada di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Untuk mencapainya dari Kota jogja ada beberapa jalur yang bisa dipilih:
Via Ngoro-oro (±27 Km)
Kota Jogja ke timur melewati Jalan Wonosari – (17,5 Km) – Perempatan Patuk Ke Kiri – (7,5 Km) – Perempatan Tawangsari Ngoro-oro ke kanan – (1 Km) – Pintu masuk Gunung Nglanggeran terus – (300 m) – Pertigaan ke kiri – (100 m) – Jalan masuk Embung Nglanggeran ke kanan – (300 m) – Jalan masuk Kedung Kandang di kanan – (400 m) – Parkiran Kedung Kandang
Via Kantor Desa Nglanggeran (±26 Km)
Kota Jogja ke timur melewati Jalan Wonosari – (17,5 Km) – Perempatan Patuk terus – (2,5 Km) – Persimpangan Sebelum Jembatan Sungai Pentung Ambil Lajur kiri lalu ikuti jalan yang kiri – (1 Km) – Pertigaan Karangsari Ada plang Nglanggeran belok kiri – (4 Km) – Pertigaan terus – (100 m) – Jalan masuk Embung Nglanggeran ke kanan – (300 m) – Jalan masuk Kedung Kandang di kanan – (400 m) – Parkiran Kedung Kandang
Via Sambipitu (±30 Km)
Kota Jogja ke timur melewati Jalan Wonosari – (17,5 Km) – Perempatan Patuk terus – (8,5 Km) – Persimpangan Sambiptu masuk lalu belok kiri jalan menurun ke utara – (3,5 Km) – Jalan masuk Kedung Kandang di kiri – (400 m) – Parkiran Kedung Kandang
Tiket Masuk
Per Februari 2016
Parkir motor: Rp 2.000
Retribusi per orang: Rp 5.000
Koordinat:
Air terjun Kedung Kandang: -7.855537°,110.535104°
Parkiran Kedung Kandang: -7.851531°,110.535475°
Perempatan Srimartani: -7.824823°,110.479381°
Sunrise menawan di waduk mini Banjaroya Kalibawang - Jelajah Bumi
February 28, 2016 at 2:28 pm[…] kami dari Kedung Kandang pada cerita sebelumnya. Hari berikutnya kamipun berburu sunrise di embung Banjaroya sesuai janjian kami. Minggu pagi 14 […]